Kisah Pejabat Kota Metro yang Lolos dari Maut di Mekkah Berkat Alquran


Kisah Pejabat Kota Metro yang Lolos dari Maut di Mekkah Berkat Alquran
Warga Arab Saudi dan jemaah haji, Sabtu (12/9), mengamati crane atau mesin derek yang ambruk sehari sebelumnya dan menimpa area Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi. Tak kurang dari 107 anggota jemaah haji dari sejumlah negara, termasuk dua warga negara Indonesia, tewas dalam insiden tersebut. 
 
Purwanto (55) hampir selesai membaca Surat Al Imron saat gerimis mulai membasahi bagian dalam Masjidil Haram, Jumat (11/9) sore.
Tak ingin Alquran yang dibaca basah, Kepala Dinas Pasar dan Perdagangan Kota Metro ini memutuskan beranjak dari tempat duduknya di dekat Kakbah.

Purwanto lalu mencari tempat berteduh. Baru 10 langkah berjalan, tiba-tiba, suara ledakan disertai jeritan histeris dan suara petir yang menggelegar, menyeruak di belakangnya.
Ketika Purwanto menengok, sebuah potongan besi telah teronggok di antara mayat-mayat, dan orang-orang yang berlarian tak tentu arah.
"Besi itu membentur tiang di lantai dua. Mental lagi ke bawah sampai menghancurkan lantai marmer di lantai satu".
Masyaallah, itu tepat di tempat saya duduk (saat membaca Alquran)," kata Purwanto, jamaah haji asal Lampung itu.
Besi jatuh tersebut merupakan bagian dari alat berat (crane) di luar Masjidil Haram, yang tersungkur menimpa Masjidil Haram.

Setelah crane membentur tiang, Purwanto menuturkan ada bagian sebesar mobil jeep yang patah lalu menghujam ke bawah.
"Saya menangis saat itu. Saya masih menggendong Alquran".
"Ya Allah, saya selamat karena Alquran. Seandainya saya tidak pegang Alquran, saya tidak tahu lagi," kenang Purwanto.
Sepuluh menit berlalu, Purwanto masih terpaku di tempatnya berdiri.
Ia hanya melihat bongkahan besi di depannya tanpa mampu memperhatikan keadaan sekitar.
Purwanto mengaku sangat terkejut, dengan kejadian yang datang tiba-tiba itu.
"Di sebelah saya, ada dua orang Iran. Saya ajak ke pinggir karena hujan. Tetapi, mereka malah tidak mau," tutur Purwanto.

Setelah bisa menenangkan diri, Purwanto mulai memperhatikan kondisi sekitarnya.
Ia pun bermaksud mengabadikan peristiwa tersebut tetapi urung dilakukan.
"Saya tadinya mau foto, tetapi tidak berani. Banyak orang foto-foto dimarahi. Saya baru mau angkat kamera, dibentak juga sama orang-orang situ".
"Mereka bilang, dalam bahasa mereka, berdoa. Banyak orang langsung berdoa di sana. Saya pun ikut berdoa," ujar Purwanto.
Sejak tiba di Madinah, Purwanto rutin membaca Alquran. Bahkan selama delapan hari, sudah hampir khatam Alquran dua kali.
Menurut Purwanto, ia memang memiliki tekad untuk membaca 100 halaman Alquran per hari, selama melaksanakan ibadah haji.
Setiba di Mekkah, Purwanto masih rutin melaksanakan kegiatannya membaca Alquran sampai akhirnya seorang temannya menegur.
"Pak Pur baca Alquran terus, kata teman saya. Akhirnya, saya kurangi. Mungkin, (lewat peristiwa itu) saya juga diingatkan untuk tidak memaksakan kehendak," kata Purwanto. (*)

sumber.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Kisah Pejabat Kota Metro yang Lolos dari Maut di Mekkah Berkat Alquran Rating: 5 Reviewed By: stzuriah.blogger.com