Jika bosan bisa diganti dengan talas kukus atau talas goreng. Selain kaya karbohidrat, talas juga kaya nutrisi yang bisa jadi sumber energi.
Talas merupakan tanaman suku Araceae atau talas-talasan. Berasal dari Asia Tenggara dan menyebar ke China juga Jepang. Namun terkenal juga di beberapa wilayah Samudra Pasifik. Di Indonesia sendiri banyak tumbuh di kota Bogor. Tiap tanamannya menghasilkan umbi yang besar dengan daun berbentuk perisai. Daun talas juga bisa dimanfaatkan untuk dimakan seperti dibuat buntil.
Per 100 gram talas mengandung kalori sekitar 108 kkal, 1,4 gram protein, 25 gram karbohidrat dan 0,4 gram lemak. Selain itu juga mengandung kalsium sebesar 45 mg dan vitamin B1 0,06 mg.
Akar pada talas mengandung air yang bisa diminum dan diyakini dapat menyembuhkan penyakit encok yang umum diderita saat usia lanjut.
Cairan akar tanaman talas ini juga dapat menyembuhkan luka luar dan bengkak. Namun juga perlu hati-hati, pasalnya kandungan kalsium oksalat pada talas dapat menimbulkan gatal-gatal. Karena itu perlu dicuci bersih sebelum dikukus ataupun digoreng. Agar lebih efektif lagi, kalsium oksalat ini bisa dihilangkan dengan mencucinya dalam air garam.
Menu sarapan tradisional dan praktis ini paling cocok disajikan dengan secangkir kopi hangat ataupun teh tubruk hangat. Meskipun hanya makan beberapa potong, sudah cukup untuk mengisi perut yang kosong di pagi hari. Perut kenyang, energipun jadi bertambah.