Wabup juga mengatakan akan menyalurkan anak jalanan bekerja ke berbagai perusahaan di Sukoharjo. “Kreatifitas semacam ini perlu ditingkatkan. Termasuk upaya memerangi penyalahgunaan narkotika. Dengan menggandeng anak jalanan kami harapkan peperangan melawan narkotika semakin gencar.”
Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng. Hadir pada acara itu, komunitas penjual koran, komunitas anak jalanan, komunitas pengamen, komunitas pemulung, mahasiswa, pelajar maupun karang taruna. Panitia kegiatan, Widanarko menyatakan, perpustakaan mini tersebut merupakan program lanjutan dari BNK. “Awalnya BNK memiliki program sekolah gratis bagi anak jalanan yang terpinggirkan. Setelah sekolah gratis berjalan, kini merintis perpustakaan agar anjal tidak tertinggal ilmu pengetahuannya dengan anak-anak yang lain,” ujarnya.
Dijelaskannya, keberadaan perpustakaan ini buah kepedulian dari sebagian masyarakat Kota Makmur terhadap kondisi anjal di Sukoharjo. “Elemen masyarakat seperti pemkab, polres, kodim, pers dan perguruan tinggi ternyata rela menyumbangkan buku-buku mereka untuk dibaca anjal. Kepedulian ini menjadi motivasi kami untuk membuat ruang perpustakaan. Ruang perpustakaan ini tak hanya diperuntukkan bagi anjal namun juga masyarakat luas,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Kabag Humas Pemkab Sukoharjo, Joko Nurhadiyanto, kantor perpustakaan akan memfasilitasi internet gratis sehingga anjal bisa mengakses informasi seluas-luasnya.