Ilustrasi/dok
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition Review ini membuktikan bahwa berbagai kandungan dalam minuman berenergi tidak sedahsyat klaim yang menyertainya. Satu-satunya kandungan yang terbukti berkhasiat adalah kafein, sama seperti yang ditemukan pada kopi.
Selama ini, minuman berenergi digembar-gemborkan punya beragam khasiat karena mengandung banyak kandungan berkhasiat. Sebut saja gingseng, ekstrak guanara dan juga taurin yang kabarnya bisa meningkatkan fungsi kognitif di samping juga kemampuan fisik.
Namun berbagai klaim tersebut tidak banyak yang yang bisa dibuktikan, hanya sedikit saja bukti bahwa glukosa atau gula serta taurin yang bisa mendongkrak stamina. Selebihnya, suntikan stamina hanya berasal dari zat yang populer dalam kehidupan sehari-hari yakni kafein.
Tidak perlu heran jika orang bisa mendapat stamina berlebih saat mengonsumsi minuman berenergi, sebab kandungan kafeinnya rata-rata 14 kali lebih banyak dibanding minuman ringan bersoda. Dengan alasan itu pula, risiko overdosis kafein diklaim 14 kali lebih tinggi saat mengonsumsi minuman berenergi.
Beberapa pakar juga tidak merekomendasikan minuman berenergi untuk anak-anak, karena bisa memicu kelebihan energi yang akan merusak jantung dan bahkan perilaku. Bukan itu saja, overdosis kafein juga sering dikaitkan dengan risiko diabetes dan kejang-kejang.
“Untuk kebanyakan anak yang rutin melakukan aktivitas fisik, air putih adalah yang terbaik,” kata Holly Benjamin, salah seorang ilmuwan dari Comer Children’s Hospital yang memimpin penelitian ini seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (18/12/2012)
| JIBI/Harian Jogja/detikcom |