Soloraya, juga terjadi di kawasan Merapi dan Merbabu. Relawan Jalin Merapi Mujianto menjelaskan hingga Minggu (26/5/2013) cuaca di sekitar puncak Merapi relatif buruk. Bahkan, dikabarkan seorang pendaki kedinginan di puncak Merapi.
“Rekan-rekan dari basecamp Merapi pun bergerak mengevakuasi ke atas. Informasi yang diterima, satu pendaki dari UNY [Universitas Negeri Yogyakarta] kedinginan di puncak [Merapi],” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu.
Para relawan, jelas Mujianto, sudah berangkat mengevakuasi pendaki sejak Minggu pukul 12.00 WIB. Mujianto menganalisa korban pendaki di Merbabu pun sangat memungkinkan terjebak badai kabut. Pasalnya, jelas Mujianto menengarahi karakteristik kabut di Merapi dan Merbabu memungkinkan cepat datang dan pergi.
“Dalam cuaca seperti ini, kejadian seperti menimpa pendaki pelajar Solo sangat mungkin terjadi. Bukan hanya sekali ini,” tambahnya.
Meskipun demikian, dia berharap korban badai tersebut segera ditemukan. “Jika bekal cukup dan daya tahan tubuh baik, masih ada harapan dia bertahan dan itu memudahkan penyisiran,” ujarnya.
Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS |