Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan bekerja sama dengan Yayasan Acintyacunyata berencana mengembangkan objek wisata gua Songgilap di dusun Klumpit, Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong.
Kepala Bidang Konservasi dan dan Pengembangan Wisata Yayasan Acintyacunyata Bagus Yulianto Senin (22/4/2013) mengatakan, kawasan karst Ponjong memiliki berbagai potensi bentang alam karst yang dapat dimanfaatkan sebagai sebuah daya tarik wisata. Sayangnya masih banyak lokasi yang belum ditemukan dan dimanfaatkan secara benar oleh masyarakat setempat.
Salah satu lokasi gua yang dinilainya memiliki potensi besar adalah Goa Songgilap yang berada di dusun Klumpit, Kenteng, Kecamatan Ponjong. Goa ini menurutnya memiliki ornamen dinding yang bervariasi sehingga dinilai mampu meraih minat wisatawan. “Penelusurannya lebih bervariasi karena ornamen goanya juga lebih kaya dibandingkan gua-gua lainnya.
Meski berencana menjadikannya lokasi wisata, Bagus menegaskan lokasi wisata ini bukan merupakan wisata massal seperti di Goa Pindul. Menurutnya, konsep yang akan diterapkan dalam wisata gua Songgilap adalah wisata konservasi sehingga diperlukakn pelatihan dan pemahaman dari masyarakat yang akan terjun sebagai pemandu agar bisa memandu secara baik tanpa merusak gua.
Dalam praktiknya, Yayasan Acintyacunyata dan Disbudpar Gunungkidul sudah melakukan pemetaan gua dan pembagian gua untuk menentukan zona mana saja yang aman dilalui dan zona terlarang yang digunakan sebagai kawasan konservasi dan penelitian. Dengan begitu, wisatawan dapat tetap mengunjungi tanpa harus merusak kelestarian gua. “Konsep seperti ini di luar negeri sudah menjadi standar. Kami saat ini sedang mencoba untuk mengaplikasikan pada warga Gunungkidul,” tambah Bagus.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul Hary Sukmana mengatakan, upaya pengembangan wisata di Goa Songgilap ini adalah salah satu upaya Pemkab Gunungkidul untuk menekan ketergantungan warga Ponjong pada usaha pertambangan kapur. Menurutnya, dengan adanya alternatif usaha lain, dia berharap masyarakat mau beralih dan mengurangi aktivitas penambangan di kawasan kapur Ponjong.
Selain itu, dengan pengusungan konsep wisata konservasi, diharapkan masyarakat akan semakin menyadari pentingnya menjaga kawasan karst agar tetap lestari. “Kegiatan ini adalah kegiatan untuk jangka panjang dan merupakan salah satu upaya mengurangi penambangan,” tutur Hary.