“Jalur itu menghubungkan lima desa di Kecamatan Wonosegoro. Saat perbaikan jalan, terakhir kali dilakukan di ujung jalur dekat menuju kantor kecamatan Wonosegoro. Namun, perbaikan ini tidak menyeluruh dan tidak sampai ke wilayah desanya,” papar Kadus
Pujiono saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali, akhir pekan kemarin menerangkan perbaikan jalan belum pernah dilakukan dari utara yaitu Repaking. Ia berharap pembangunan jalan bisa dari sisi utara dulu, jadi warga Desa Repaking bisa menikmati jalan yang mulus. Pasalnya, kondisi jalan penghubung utama ini sangat memprihatinkan. Aspal jalan sepanjang sekitar sembilan kilometer itu hampir seluruhnya mengelupas.
Sementara salah satu warga Wonosegoro, Agus mengatakan kerusakan telah berlangsung sekitar tiga tahun terakhir. Namun sampai kini perbaikan sama sekali tidak dilakukan. Padahal jalur itu merupakan akses ekonomi utama ke berbagai kecamatan di Boyolali, Semarang dan Salatiga.
Setiap harinya, jalur itu dilewati kendaraan roda dua, kendaraan roda empat mulai dari mobil pribadi hingga truk dan angkutan umum melintas di jalan itu. Kerusakan jalan sering mengakibatkan kecelakaan, terutama sepeda motor. “Belum lagi jika diguyur hujan, jalan yang berlubang mirip kubangan air. Hampir semuanya mengelupas, yang tersisa tinggal kerikil dan bebatuan. Sehingga jalur tersebut mirip jalan makadam,” terangnya.
Akibatnya, warga di wilayah Wonosegoro memilih beraktivitas ekonomi ke wilayah Salatiga karena jaraknya lebih dekat sekitar 30 kilometer. Sedangkan kalau menuju Boyolali Kota jaraknya mencapai 50 kilometer. Ia menuturkan masyarakat di wilayah berharap agar Pemkab Boyolali memberikan perhatian dengan segera melakukan perbaikan.
Si sisi lain Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Boyolali, Cipto Budoyo mengatakan jalan di wilayah utara Boyolali diakui mudah rusak karena kondisi tanahnya yang berkapur dan mudah bergerak.
“Agar tidak mudah rusak, jalan harus dicor dulu. Kami tidak tahu persis apakah perbaikan jalan Repaking-Wonosegoro masuk dalam APBD 2012 atau tidak. Meskipun demikian, tetap kita upayakan perbaikan,” pungkasnya.