[Part 1] Dampak negatif aplikasi chatting


[Part 1] Dampak negatif aplikasi chatting
Ilustrasi © Cellphonespy-review.com
80


Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi sekarang ini sudah merambah di banyak lini kehidupan. Memang sebagian besar membawa kemajuan dan bersifat positif, namun ada pula sisi negatifnya. Contohnya penggunaan aplikasi chatting.
Dengan beranjaknya teknologi komunikasi jarak jauh yang dulu hanya menggunakan sandi morse kemudian beranjak menggunakan surat dan berubah lagi menjadi telepon dan SMS. Ketika era semakin maju, SMS dan telepon terkesan seperti hal nomor dua dalam hal teknologi komunikasi karena sekarang ini sudah banyak aplikasi multi-chat yang disematkan di dalam sebuah perangkat mobile.

Dengan menggunakan aplikasi tersebut, setiap pengguna mobile dapat lebih leluasa untuk berinteraksi dengan orang lain kapan dan di mana saja. Bahkan untuk kalangan pebisnis, aplikasi-aplikasi chat seperti BlackBerry Messenger (BBM) merupakan salah satu faktor pembantu pekerjaan.

Namun, di sisi lain, ada bagian-bagian hitam yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu akan maraknya aplikasi chat ini. Salah satu sisi negatif yang sering terjadi adalah digunakannya aplikasi chat ini sebagai ajang atau sarana selingkuh.

Dibandingkan dengan software P2P yang menggunakan komputer atau perangkat sejenis, aplikasi chat untuk perangkat mobile lebih susah untuk dilacak apabila sudah dihapus oleh sang pengguna.

Memang ada cara atau juga software khusus yang dapat digunakan untuk melacak dan mengembalikan daftar percakapan tersebut, namun tidak semua orang melek teknologi untuk hal ini.

Bahkan tidak sedikit yang tidak mengetahui akan hal tersebut serta tidak dapat melakukan apa-apa karena tidak tersedianya bukti perselingkuhan pasangannya yang menggunakan aplikasi chat.

Menurut komentar seseorang di sebuah forum bernama Nairaland (07/06), banyak orang yang memanfaatkan layanan BBM untuk selingkuh karena BlackBerry mempunyai sisi keamanan yang kuat agar segala data penggunanya tidak sampai bocor ke pihak lain.

Dan lagi, ada alasan-alasan khusus kenapa mereka selingkuh. Dalam penjelasannya, rata-rata orang yang selingkuh dengan menggunakan aplikasi chat akan lebih aman melakukannya kapan dan di mana saja.

Memang perselingkuhan tetap terjadi dengan berbagai cara bahkan sebelum munculnya BBM atau aplikasi chat lainnya, namun dengan hadirnya aplikasi ini, maka 'jalan menuju roma' akan semakin mulus.

Bahkan, menurut penjelasan di About.com, sebahagianya sebuah rumah tangga atau pasangan, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perselingkuhan secara virtual dengan menggunakan aplikasi chatting atau sejenisnya.

Ada pendapat bahwa selama tidak melakukan kontak fisik atau juga bertemu secara langsung, walaupun melakukan sexting, para pelaku tetap tidak mengakui bahwa mereka melakukan perselingkuhan karena hanya sebatas having fun saja. Namun tetap saja dapat dibilang selingkuh karena mencari dan mendapatkan 'kepuasan' dari orang lain yang bukan pasangan resminya. Benarkan?

Memang terjadinya perselingkuhan khususnya yang memanfaatkan internet, teknologi dan aplikasi chatting muncul karena reaksi karena suatu aksi. Contohnya, pasangan terlalu dingin, kasar atau lainnya. Akan tetapi, selingkuh tetap tidak dibenarkan dalam berbagai sudut pandang.

Terlebih lagi, tidak sedikit kasus dari munculnya perselingkuhan secara virtual ini mengakibatkan sebuah langkah yang menyakitkan seperti perceraian atau putus hubungan dengan pasangan.

"It does not matter is he or she uses BlackBerry Messenger or other applications, a cheat will cheat," kata Sheri Meyers, Psy. D dalam bukunya yang berjudul Chatting or Cheating (2012).
Sumber
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: [Part 1] Dampak negatif aplikasi chatting Rating: 5 Reviewed By: stzuriah.blogger.com