KEMAMPUAN berbahasa Inggris lahir dari proses
belajar yang terus-menerus. Tapi, enggak semua orang yang mahir
berbahasa Inggris mendapat kemampuan itu dari pendidikan formal. Kita
juga bisa kok lancar berbahasa Inggris, caranya dengan menerapkan
beberapa tips berikut ini.
Berpikiran terbuka
Academic Operations Manager EF, Andy Lockley, menyarankan setiap pembelajar bahasa Inggris berpikiran terbuka tentang proses belajar tersebut. Ia meyakini banyak keuntungan dari mempelajari bahasa Inggris.
"Jadi; pertama, yakinkan diri bahwa mempelajari bahasa ini akan memberimu banyak keuntungan. Dengan begitu, pikiranmu akan lebih mudah terbuka dalam menciptakan berbagai sistem pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Andy, ketika berbincang dengan Okezone, di EF English Centers for Adult, Kuningan City, belum lama ini.
Ia menilai setiap orang punya cara belajar masing-masing. Jadi, sebaiknya tentukan mana yang terbaik dan efektif untukmu. "Misalnya, seseorang akan lebih mudah menangkap pelajaran di pagi hari, maka belajarlah di waktu itu. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing," katanya.
Dibiasakan
Nah, sesuai saran Andy, kita sebaiknya mencari cara paling pas untuk membiasakan diri dengan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Country Manager English First (EF) English Centers for Adult, Patricia Setyadji, memaparkan, dirinya sering menonton film berbahasa Inggris ketika belajar bahasa tersebut di usia remaja. "Tetapi, saya mengabaikan subtitle-nya. Kalau ada kata yang tidak saya mengerti, baru deh baca teks," tuturnya.
Trik ini membuat Patricia terbiasa mendengar percakapan dalam bahasa Inggris. Dia juga membiasakan diri membaca berbagai teks dalam bahasa Inggris.
Selain itu, imbuhnya, pembelajar bahasa Inggris juga bisa mengaplikasikannya dalam berbagai kegiatan harian. Misalnya, masak bareng teman-teman sambil memakai bahasa Inggris untuk mengobrol, menjelaskan bahan masakan yang digunakan, dan tahapan memasaknya.
"Tidak harus menjadikan sesi belajar bahasa Inggris sebagai sesuatu yang formal, tetapi cukup dengan membiasakannya sehari-hari," tutur Patricia.
Bangun pede
Kalau sudah terbiasa, kata Patricia, maka kepercayaan diri kita berkomunikasi dalam bahasa Inggris pun akan terbangun. Selain itu, tidak perlu takut untuk membuat kesalahan.
"Hal terpenting adalah untuk berbicara dan membuat kesalahan, serta mendapat koreksi. Dengan begitu, para siswa akan mengingat kesalahan mereka dan tidak mengulanginya lagi," imbuhnya.
Sakelar otomatis
Ketika belajar bahasa Inggris, kata Andy, maka belajarlah berpikir dalam bahasa tersebut. Inilah pentingnya pembiasaan, agar kita mampu dengan mudah dan cepat mengubah cara berpikir dari pola bahasa Indonesia ke pola bahasa Inggris; seperti sakelar yang otomatis menyalakan dan mematikan lampu.
"Otak bisa melakukan hal itu dengan segera asalkan dilatih terus. Gunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka otak pun akan terbiasa dengan bahasa itu dan kemampuan kita terus ada dan bahkan meningkat," ungkap Andy.
Kata hari ini
Sebagai pengingat, coba deh tempelkan berbagai kata yang sedang kamu pelajari di tempat-tempat yang sering dikunjungi di rumah. Misalnya di lemari es, di wastafel, atau di langit-langit tempat tidur. Dengan membaca kata-kata tersebut setiap hari, kamu jadi lebih mudah mengingat makna dan cara penggunaannya dalam kalimat.
Jangan pusing dengan aksen
Nah, ini juga yang sering dikeluhkan pembelajar bahasa Inggris. Tetapi, menurut Andy, sebagai penutur asli, aksen seseorang enggak harus sempurna sampai menghilangkan nuansa asalnya.
"Mengapa kita mau menyamakan diri dengan orang lain? Hal terpenting adalah orang bisa memahami ucapan kita," kata pria asli Inggris itu.
Patricia menyarankan hal yang sama. Baginya, penguasaan aksen tertentu dengan sempurna memang bisa membuat orang lain terkesan. Tetapi jika hanya untuk berkomunikasi, tidak perlu.
"Saya sendiri bicara bahasa Inggris dalam aksen Indonesia. Ingat saja, cukup bekali diri dengan kemampuan berbahasa Inggris secara baik dan benar," tuturnya.
Cuek
Suka dengar orang berbahasa Inggris di tempat umum? Enggak usah risih dengan hal itu. Sebab, siapa tahu mereka sedang melatih dan mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
Kamu pun bisa melakukan hal yang sama, kok. Ajak teman atau keluargamu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam keseharian. Kalau ketemu orang yang melihat dengan pandangan aneh atau bahkan melontarkan komentar enggak asyik, cuek saja.
"Memaksa diri berbicara dalam bahasa Inggris untuk memperlancar kemampuan itu bagus. Jadi, tidak perlu pusing dengan anggapan orang lain. Pasalnya jika tidak mampu berbicara bahasa Inggris sama sekali, Anda bahkan tidak akan mampu mencapai sesi wawancara kerja," ujar Patricia.
Hal terpenting
Buang jauh-jauh pemikiran bahwa kamu sudah terlalu tua untuk belajar hingga memahami dan menguasai bahasa Inggris. Menurut Andy, belajar bahasa bukan masalah usia, tetapi perilaku.
"Jika usiamu masih muda, tetapi memang malas mempelajari bahasa asing, maka kamu akan kesulitan memahami dan menguasainya. Sebaliknya, meski usia seseorang sudah lanjut tetapi dia bersemangat dalam belajar bahasa asing, bisa jadi dia cepat menguasainya," tutur Andy.
Nah, siap menaklukkan tantangan belajar bahasa Inggris, kan?
Berpikiran terbuka
Academic Operations Manager EF, Andy Lockley, menyarankan setiap pembelajar bahasa Inggris berpikiran terbuka tentang proses belajar tersebut. Ia meyakini banyak keuntungan dari mempelajari bahasa Inggris.
"Jadi; pertama, yakinkan diri bahwa mempelajari bahasa ini akan memberimu banyak keuntungan. Dengan begitu, pikiranmu akan lebih mudah terbuka dalam menciptakan berbagai sistem pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Andy, ketika berbincang dengan Okezone, di EF English Centers for Adult, Kuningan City, belum lama ini.
Ia menilai setiap orang punya cara belajar masing-masing. Jadi, sebaiknya tentukan mana yang terbaik dan efektif untukmu. "Misalnya, seseorang akan lebih mudah menangkap pelajaran di pagi hari, maka belajarlah di waktu itu. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing," katanya.
Dibiasakan
Nah, sesuai saran Andy, kita sebaiknya mencari cara paling pas untuk membiasakan diri dengan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Country Manager English First (EF) English Centers for Adult, Patricia Setyadji, memaparkan, dirinya sering menonton film berbahasa Inggris ketika belajar bahasa tersebut di usia remaja. "Tetapi, saya mengabaikan subtitle-nya. Kalau ada kata yang tidak saya mengerti, baru deh baca teks," tuturnya.
Trik ini membuat Patricia terbiasa mendengar percakapan dalam bahasa Inggris. Dia juga membiasakan diri membaca berbagai teks dalam bahasa Inggris.
Selain itu, imbuhnya, pembelajar bahasa Inggris juga bisa mengaplikasikannya dalam berbagai kegiatan harian. Misalnya, masak bareng teman-teman sambil memakai bahasa Inggris untuk mengobrol, menjelaskan bahan masakan yang digunakan, dan tahapan memasaknya.
"Tidak harus menjadikan sesi belajar bahasa Inggris sebagai sesuatu yang formal, tetapi cukup dengan membiasakannya sehari-hari," tutur Patricia.
Bangun pede
Kalau sudah terbiasa, kata Patricia, maka kepercayaan diri kita berkomunikasi dalam bahasa Inggris pun akan terbangun. Selain itu, tidak perlu takut untuk membuat kesalahan.
"Hal terpenting adalah untuk berbicara dan membuat kesalahan, serta mendapat koreksi. Dengan begitu, para siswa akan mengingat kesalahan mereka dan tidak mengulanginya lagi," imbuhnya.
Sakelar otomatis
Ketika belajar bahasa Inggris, kata Andy, maka belajarlah berpikir dalam bahasa tersebut. Inilah pentingnya pembiasaan, agar kita mampu dengan mudah dan cepat mengubah cara berpikir dari pola bahasa Indonesia ke pola bahasa Inggris; seperti sakelar yang otomatis menyalakan dan mematikan lampu.
"Otak bisa melakukan hal itu dengan segera asalkan dilatih terus. Gunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka otak pun akan terbiasa dengan bahasa itu dan kemampuan kita terus ada dan bahkan meningkat," ungkap Andy.
Kata hari ini
Sebagai pengingat, coba deh tempelkan berbagai kata yang sedang kamu pelajari di tempat-tempat yang sering dikunjungi di rumah. Misalnya di lemari es, di wastafel, atau di langit-langit tempat tidur. Dengan membaca kata-kata tersebut setiap hari, kamu jadi lebih mudah mengingat makna dan cara penggunaannya dalam kalimat.
Jangan pusing dengan aksen
Nah, ini juga yang sering dikeluhkan pembelajar bahasa Inggris. Tetapi, menurut Andy, sebagai penutur asli, aksen seseorang enggak harus sempurna sampai menghilangkan nuansa asalnya.
"Mengapa kita mau menyamakan diri dengan orang lain? Hal terpenting adalah orang bisa memahami ucapan kita," kata pria asli Inggris itu.
Patricia menyarankan hal yang sama. Baginya, penguasaan aksen tertentu dengan sempurna memang bisa membuat orang lain terkesan. Tetapi jika hanya untuk berkomunikasi, tidak perlu.
"Saya sendiri bicara bahasa Inggris dalam aksen Indonesia. Ingat saja, cukup bekali diri dengan kemampuan berbahasa Inggris secara baik dan benar," tuturnya.
Cuek
Suka dengar orang berbahasa Inggris di tempat umum? Enggak usah risih dengan hal itu. Sebab, siapa tahu mereka sedang melatih dan mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
Kamu pun bisa melakukan hal yang sama, kok. Ajak teman atau keluargamu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam keseharian. Kalau ketemu orang yang melihat dengan pandangan aneh atau bahkan melontarkan komentar enggak asyik, cuek saja.
"Memaksa diri berbicara dalam bahasa Inggris untuk memperlancar kemampuan itu bagus. Jadi, tidak perlu pusing dengan anggapan orang lain. Pasalnya jika tidak mampu berbicara bahasa Inggris sama sekali, Anda bahkan tidak akan mampu mencapai sesi wawancara kerja," ujar Patricia.
Hal terpenting
Buang jauh-jauh pemikiran bahwa kamu sudah terlalu tua untuk belajar hingga memahami dan menguasai bahasa Inggris. Menurut Andy, belajar bahasa bukan masalah usia, tetapi perilaku.
"Jika usiamu masih muda, tetapi memang malas mempelajari bahasa asing, maka kamu akan kesulitan memahami dan menguasainya. Sebaliknya, meski usia seseorang sudah lanjut tetapi dia bersemangat dalam belajar bahasa asing, bisa jadi dia cepat menguasainya," tutur Andy.
Nah, siap menaklukkan tantangan belajar bahasa Inggris, kan?