Sejumlah petani pepaya di Kecamatan Teras dan Mojosongo diresahkan dengan serangan hama kutu putih. Hama ini mengakibatkan tanaman mati dan buah menjadi kerdil.
“Awalnya di daun, kemudian di buah dan lama-lama pohonya mati,” ungkap petani asal Salakan, Teras, Maryono, Kamis (24/9).
Diakui, hama kutu putih ini sangat sulit dibasmi. Pihaknya sudah mencoba menyemprot dengan pestisida namun gagal.
Bahkan populasi kutu putih makin banyak. Karena belum ada obatnya, akhirnya tanaman pepaya dibiarkan saja hingga mati. Selain itu, Maryono mengaku rugi besar, pasalnya buah yang tinggal menunggu masak menjadi rontok dan tidak bisa dipanen.
“Kalaupun ada yang bisa dipanen, kualitasnya sudah jelek, ya cuma jadi pakan sapi saja,” tambahnya.
Senada, seorang petani lain, Sarto (67) mengungkapkan, awalnya dia optimis bisa mengatasi serangan hama kutu putih dengan melakukan penyemprotan secara rutin tiap pagi dan sore. Namun, keesokan harinya hama kutu putih kembali muncul.
“Ini saya hentikan dulu, hamanya sulit dikendalikan. Daripada saya merugi,” katanya.
Ditambahkan, serangan hama kutu putih biasa menyerang tanaman pepaya saat musim kemarau. Biasanya hama kutu putih akan menghilang saat hujan turun.
Serangan hama putih sendiri sempat merajalela di sentral penghasil pepaya di Kecamatan Boyolali Kota, Teras dan Mojosongo, pada 2010 lalu. Akibat serangan hama ini, ratusan petani gagal panen.
Editor : Dhefi Nugroho
sumber.