“Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan merusak lapisan retina mata yang berisi syaraf sensitif,” kata Kepala Stasiun Geofisika kelas I BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono.
Menurutnya, retina mata tidak memiliki sensor sakit sehingga saat menatap langsung seseorang cenderung mengabaikan, dan tidak menyadari mata sedang berada dalam keadaan bahaya.
“Kerusakan pada retina akan berupa penglihatan kabur yang dapat dialami selama beberapa jam sampai minggu, kerusakan permanen hingga kebutaan,” ujarnya.
Cara yang paling aman mengamati gerhana matahari dengan menggunakan alat yang telah dilengkapi filter khusus.
“Kaca mata hitam biasa, film foto, film rontgen bukan alat yang aman digunakan untuk melihat matahari,” kata dia.
Pihaknya telah menyiapkan fasilitas siaran langsung melalui jaringan internet yang menayangkan peristiwa gerhana matahari total.
“Masyarakat dapat mengamati detik-detik terjadinya gerhana matahari mulai pukul 6.30 WIB dengan mengakses situs http://media.bmkg.go.id/gmt,” ujarnya.(aci)
sumber:antara