Kedelai (Foto: Google)
MASYARAKAT Indonesia sudah sangat akrab dengan kedelai.
Solusi yang ditawarkan dari nutrisi kedelai adalah bentuk pencegahan
dan pengendalian berbagai penyakit, seperti diabetes, jantung,
hipertensi, osteoporosis, obesitas, dan sebagai antioksidan.
Ketua II Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Abdullah
Firmansah SpGK mengatakan, Indonesia sebagai negara berkembang sedang
mengalami masalah gizi yang menyebabkan munculnya penyakit degeneratif
di usia muda. Dikutip dariInternational Diabetes Federation bahwa diprediksi sekira 11,8 juta orang Indonesia berpotensi terkena diabetes pada 2030.
"Diet yang tidak seimbang, kurangnya berolahraga, gaya hidup, dan stres
yang tinggi menjadi faktor risiko terkena diabetes. Salah satu caranya,
perlu memperhatikan pola makan yang mengandung serat tinggi, rendah
kalori, rendah lemak jahat, dan glikemik indeks yang rendah," katanya
dalam rilis yang diterima redaksi Okezone, Senin, 18 Maret 2013.
Dia menyebutkan seperti kedelai dan buah- buahan. Kedelai, lanjut
Firmansah, dengan aneka ragam nutrisinya terbukti menjadi solusi dan
membantu untuk menurunkan risiko penyakit degeneratif.
"Bagaimana mengedukasi masyarakat mengenai manfaat gizi dan pola hidup
sehat, khususnya pada pola makan, nutrisi, dan gizi yang dalam hal ini
didapat dari kedelai," jelas Firmansah.
Firmansah menambahkan, kedalai dapat menjadi salah satu penganan yang dapat dikonsumsi sebagai lauk pauk dan sebagai camilan low Glikemic Indeks (GI), yaitu tidak cepat meningkatkan kadar gula darah.
"Karena itu kalaupun dimasak, suhu minyak tidak terlalu tinggi, jangan dengan minyak deep fried. Jadi, lebih baik dimasak dengan ditumis," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Product Marketing Manager Soyjoy PT Amerta Indah
Otsuka, Adhalia Latjeno. Dia mengatakan, kebutuhan akan sumber informasi
seputar kesehatan sangat tinggi di Indonesia. Terutama mengenai manfaat
kedelai untuk mewujudkan pola hidup sehat.
"Kedelai dikenal memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, selain sebagai
sumber zat gizi makro terutama protein karena mengandung asam amino
esensial, juga banyak mengandung vitamin dan mineral serta substansi
fitokimia," ucapnya. (SUmber)