Seperti sayuran berwarna putih, kembang kol, bawang, jamur dan juga lobak.
Dibanding warna lain, kelompok sayuran berwarna hijau seperti brokoli, bayam dan buncis memang sering dipromosikan sebagai sayuran sehat. Menurut para peneliti dari Purdue University di Indiana, hal ini berpengaruh pada pilihan jenis sayuran. Orang lebih cenderung memilih sayuran hijau dan mengabaikan yang berwarna putih.
“Kita sudah sering direkomendasikan untuk mengonsumsi buah dan sayur yang lebih variatif tiap harinya. Termasuk yang berwarna hijau dan oranye, namun tak ada rekomendasi serupa terhadap sayuran putih. Padahal di dalamnya mengandung serat, potassium dan magnesium,” ungkap salah satu peneliti, Professor Connie Weaver, seperti dimuat dalam Mail Online, Kamis (15/05/2013).
Seperti tertulis dalam jurnal Advances in Nutrition, kelompok ini menemukan jika konsumsi sayuran berwarna putih juga mampu mengatasi kekurangan nutrisi. Termasuk juga memenuhi kebutuhan tubuh akan serat, potassium dan magnesium.
“Secara keseluruhan, kita tidak makan sayuran dalam jumlah cukup. Kita juga tidak mempromosikan sayuran putih. Padahal sayuran putih banyak tersedia dan harganya terjangkau,” jelas Connie. Ia menganjurkan untuk menyeimbangkan konsumsi sayuran hijau dengan sayuran putih. Sayuran putih juga bisa menunjang kebutuhan tubuh akan nutrisi pada anak-anak, remaja juga orang dewasa.
Menurut Alison Hornby dari British Dietetic Association, salah satu jenis yang baik dikonsumsi adalah kentang yang mengandung karbohidrat dan bisa memasok energi. Selain itu, kentang adalah sumber vitamin C dan serat yang baik. Kentang baik bagi kesehatan sistem pencernaan dan menjadi sumber vitamin B.
“Kembang kol juga sangat penting karena memiliki nutrisi yang bisa melindungi tubuh dari kanker. Selain itu juga rendah lemak dan tinggi serat,” jelas Alison.