rekan-rekannya sendiri
ke sejumlah pelanggan prianya.“Kami masih mendalami kasus ini
dan mencari jaringan maupun dalangnya,” ujar Kasubbag Humas Polrestabes
Surabaya Kompol Suparti kepada wartawan, Minggu (9/6/2013). Siswi asal
salah satu SMP swasta di Surabaya tersebut berinisial NA, 15. Kepada
polisi, ia mengaku sudah enam bulan menjalakan aksinnya dan sudah tujuh
kali memperdagangkan rekannya yang juga masih seusia.
Suparti menjelaskan, polisi langsung menggerebek salah satu hotel di kawasan Darmo Kali usai mengetahui informasi ada praktik prostitusi. Di hotel tersebut, pihaknya menangkap tersangka dan seorang rekannya, serta pria yang diduga menjadi teman kencannya. “Mereka ditangkap tanpa perlawanan dan kami gelandang ke kantor polisi. Sampai malam ini sedang kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Polisi juga sedang memeriksa tiga siswi SMP yang diduga menjadi anak buah tersangka, masing-masing berinisial DA, BL dan NR. “Kami juga sempat menangkap pria yang menjadi pelanggannya. Namun, karena belum terbukti melakukan, kami hanya sebatas memintai kesaksiannya saja,” katanya.
Suparti mengungkapkan, modus yang dilakukan tersangka cukup sederhana. Yakni, NA menawarkan kepada lelaki “hidung belang” dan mengajak bertemu untuk memberikan harga sambil memberikan foto-foto calon korbannya. “Setelah ada kesepakatan harga, baru pertemuan dilangsungkan di hotel yang disepakati,” katanya.
Suparti juga mengatakan, untuk sekali kencan, tarif yang dibanderol untuk setiap ABG, rata-rata antara Rp500-Rp750 ribu. Bahkan, ada juga siswi yang dihargai hingga Rp1 juta. “Dari harga itu, korban mendapatkan bagian Rp500 ribu, sedangkan tersangka mendapat sisanya dari harga yang disepakati,” katanya.
| JIBI/SOLOPOS/Antara |
SURABAYA – Kepolisian
Resor Kota Besar Surabaya menangkap siswi kelas III SMP yang diduga
menjalankan praktik prostitusi dengan “menjual” Suparti menjelaskan, polisi langsung menggerebek salah satu hotel di kawasan Darmo Kali usai mengetahui informasi ada praktik prostitusi. Di hotel tersebut, pihaknya menangkap tersangka dan seorang rekannya, serta pria yang diduga menjadi teman kencannya. “Mereka ditangkap tanpa perlawanan dan kami gelandang ke kantor polisi. Sampai malam ini sedang kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Polisi juga sedang memeriksa tiga siswi SMP yang diduga menjadi anak buah tersangka, masing-masing berinisial DA, BL dan NR. “Kami juga sempat menangkap pria yang menjadi pelanggannya. Namun, karena belum terbukti melakukan, kami hanya sebatas memintai kesaksiannya saja,” katanya.
Suparti mengungkapkan, modus yang dilakukan tersangka cukup sederhana. Yakni, NA menawarkan kepada lelaki “hidung belang” dan mengajak bertemu untuk memberikan harga sambil memberikan foto-foto calon korbannya. “Setelah ada kesepakatan harga, baru pertemuan dilangsungkan di hotel yang disepakati,” katanya.
Suparti juga mengatakan, untuk sekali kencan, tarif yang dibanderol untuk setiap ABG, rata-rata antara Rp500-Rp750 ribu. Bahkan, ada juga siswi yang dihargai hingga Rp1 juta. “Dari harga itu, korban mendapatkan bagian Rp500 ribu, sedangkan tersangka mendapat sisanya dari harga yang disepakati,” katanya.
| JIBI/SOLOPOS/Antara |